SANIHARTO

SANIHARTO

News & Events

Mengenal Perbedaan Jenis Finishing Kayu Serta Keunggulannya

Berbagai peralatan dan perabotan yang berbahan dasar kayu umumnya membutuhkan proses finishing. Salah satu tujuannya adalah membuat tampilan peralatan kayu tersebut tampak lebih bagus dan tahan lama. 

Umumnya, proses finishing ini dilakukan sesuai dengan jenis kayu dan kebutuhannya kedepan. Oleh karena itu jangan heran jika jenis finishing kayu ada banyak. 

1. Pernis

Diantara beberapa jenis finishing kayu, Pernis mungkin salah satu yang paling sering digunakan. Di masyarakat sendiri pernis juga dikenal dengan nama lain varnish

Produk ini dibuat dari berbagai cairan seperti thinner, dying oil dan bahan-bahan lainnya. Dengan campuran bahan tersebut, maka hasil akhir kayu lebih glossy atau mengkilap dan lebih tahan lama. 

Selain itu, penggunaan pernis pada permukaan kayu juga bisa membantu melindungi kayu dari sinar matahari dan lembab.

2. Plitur Kayu

Selain pernis, Politur atau dikenal dengan plitur juga sering digunakan untuk melapisi kayu agar lebih menarik secara visual. 

Dalam proses pembuatannya plitur memanfaatkan resin, pelarut solvent, drying oil dan water based

Keuntungan dari penggunaan plitur adalah hasil akhir yang terbilang cukup transparan, sehingga warna alami kayu masih tetap terlihat. 

Dalam proses penggunaannya, Plitur bisa diaplikasikan menggunakan kuas atau juga spray. Selain itu, proses ini juga perlu diulang beberapa kali untuk mendapatkan hasil akhir yang halus. 

3. Teak Oil

Jenis finishing kayu berikutnya adalah menggunakan teak oil. Bahan finishing ini masuk dalam kategori oil based. 

Cara kerja finishing ini juga cukup berbeda dengan yang sebelumnya. Jika umumnya bahan lain akan memberikan lapisan diatas permukaan, pada teak oil justru akan menyerap kedalam pori-pori kayu. 

Hasil akhirnya membuat furniture kayu menjadi lebih kedap terhadap air karena adanya lapisan minyak di dalamnya.

Selain itu, daya tahan jenis finishing kayu ini juga lebih kuat karena kayu tidak mudah menyusut karena penguapan.

4. Nitrocellulose (NC)

Nitrocellulose merupakan bahan kimia dengan kandungan nitrogen sensitif. Umumnya, bahan ini digunakan sebagai material peledak untuk keperluan militer dan masih banyak lagi. 

Dibalik itu semua, ternyata bahan ini bisa digunakan untuk finishing kayu agar membuatnya terlihat lebih menarik. 

Keunggulan bahan ini di dibanding lainnya yaitu lebih cepat kering dan lapisannya yang tipis sehingga bisa mengekspos serat kayu yang ada. 

Kelemahan dari penggunaan bahan ini adalah daya tahannya yang lebih rentan baik dari cuaca maupun goresan. 

Baca Juga: Mengenal 8 Jenis Kayu yang Bagus Untuk Furniture, Apa Saja?

5. Melamin

Melamin memiliki karakteristik dengan lapisan yang lebih keras dibandingkan material lainnya. Menariknya, bahan ini tersedia dengan beberapa pilihan hasil akhir, seperti semi-gloss, glossy dan doff

Tak ayal jika banyak orang yang menyebutkan bahwa bahan ini menjadi pelapis kayu terbaik. Pasalnya, ketahanan melamin sangat bagus, sehingga ideal untuk finishing kayu.

6. Wax

Bagi Anda yang menyukai tampilan alami dari kayu, ada baiknya memilih finishing yang satu ini. Pelapis berbahan lilin ini memberikan tampilan alami sesuai warna alami kayu. 

Pengaplikasian jenis finishing kayu ini pun terbilang cukup mudah dan tidak ribet. Wax tersedia dengan bentuk pasta yang kekentalannya bisa disesuaikan berdasarkan kebutuhan. 

7. Polyurethane

Polyurethane atau lebih dikenal dengan singkatan PU adalah jenis finishing kayu yang menghasilkan tampilan pelindung paling kuat. 

Jika diaplikasikan di permukaan kayu, maka akan tampak menyerupai plastik. Karena itulah harga PU lebih mahal, tetapi hasilnya sebanding dengan biaya yang Anda anggarkan. 

8. Veneer Kayu

Jenis finishing kayu yang ini berbeda dengan yang lainnya karena berupa lembaran kayu dengan ketebalan mulai dari 0,24 sampai dengan 3 mm. 

Lembaran yang satu ini bisa dimanfaatkan sebagai lapisan dari furniture yang terbuat dari kayu. 

Biasanya lembaran veneer ini terbuat dari bahan kayu jati seperti oak, sungkai, dan jati. Pembuatannya dari bahan alami dan diproses sedemikian rupa agar menjadi veneer kayu

9. Waterbased Lacquer

Sesuai namanya, Waterbased Lacquer adalah jenis finishing kayu yang menggunakan air sebagai tambahan dalam penggunaanya.

Keunggulan dari bahan ini bisa dilihat dari sifatnya yang ramah lingkungan dan minim bahan kimia.

Penggunaan finishing jenis ini sangat cocok buat Anda yang memang suka akan gaya natural, industrial atau rustic yang mengekspos permukaan. 

10. Natural Wax

Jenis finishing ini juga memiliki bentuk bahan yang berbeda karena bukan dalam bentuk cairan. 

Natural Wax umumnya berbentuk seperti pasta yang cara penggunaannya dengan cara dioles pada permukaan kayu.

Hasil akhir dari penggunaan natural wax ini bisa membantu mempertahankan tampilan serat kayu yang unik. 

11. HPL

HPL (High Pressure Laminate) adalah material pelapis untuk pelapis kayu olahan yang banyak digemari orang. 

HPL memang umumnya digunakan pada furniture yang terbuat dari kayu olahan seperti misalnya kabinet kitchen set

Namun, Tidak jarang material pelapis kayu ini juga digunakan untuk melindungi lantai, dinding, sampai dengan plafon. Hal ini karena penggunaannya yang praktis dengan durabilitas tinggi. 

Baca Juga: Wajib Tahu, Begini 4 Cara Membersihkan Furniture Kayu

12. Tacon

Jenis finishing kayu yang terakhir adalah Tacon. Pelapis ini terbuat dari plastik berbentuk lembaran dengan ketebalan kurang dari 1 mm.  

Secara tekstur, tacon memang dibuat menyerupai kayu sehingga dapat mempercantik permukaan furniture dengan daya tahan yang cukup bagus karena terbuat dari plastik.

Bisa disimpulkan jika ada banyak sekali pilihan jenis finishing kayu yang bisa Anda pilih. Dari bahan yang ramah lingkungan, sampai dengan bahan yang memiliki durabilitas tinggi. 

Memilih jenis finishing yang tepat dapat membantu dalam melindungi permukaan perabot kayu Anda lebih tahan lama dan tidak merusak penampilannya. 


« back to news


Contact via Whatsapp